Sabtu, 14 Desember 2013

WAHHABI Pemalsu Kitab


Saya Pernah Dihadirkan Dalil dari WAHHABI perihal Sufi Menurut Pemahaman AL-Imam Asy-Syafi'ie:

lalu Mereka Menghadirkan Dalil:

Di dalam kitab itu, Imam As Syafi’i menyatakan, “Kalau seandainya seorang laki-laki mengamalkan tashawuf di awal siang, maka tidak tidak sampai kepadanya dhuhur kecuali ia menjadi hamqa (kekurangan akal).” 

(Al Manaqib Al Imam As Syafi’i li Al Imam Al Baihaqi, 2/207)

Komentar:
-Sungguh ini ketidak Jujuran Wahhabi dalam menyampaikan Dalil. Dalil yg diambil Wahhabi hanya yg BAIT sesuai Aqidahnya saja yg diambi, sedangkan Bait lainya tidak diambil.

Lengkapnya:

“Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Abdillah al Hafizh, berkata: Aku telah mendengan Abu Muhammad; Ja’far ibn Muhammad al Harits berkata: Aku telah mendengar Abu Abdillah al Husain ibn Muhammad ibn Bahr, berkata: Aku telah mendengar Yunus ibn Abd al A’la berkata: Aku telah mendengar asy Syafi’i berkata: “Jika ada seseorang bertasawwuf di pagi hari maka sebelum datang zhuhur aku sudah mendapatinya telah menjadi orang dungu”.
Dan telah memeberitakan kepada kami Abu Abdurrahman as Sullami, berkata: Aku telah mendengarJa’far ibn Muhammad al Maraghi, berkata: Aku telah mendengar al Husain ibn Bahr, berkata: (lalu mengatakan apa yang dinyatakan oleh Imam Syafi’i di atas).

Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad ibn Abdullah, berkata: Aku telah mendengar Abu Zur’ah ar Razi, berkata: Aku telah mendengar Ahmad ibn Muhammad ibn as Sindi, berkata: Aku telah mendengar ar Rabi’ ibn Sulaiman, berkata: “Aku tidak pernah melihat seorang –yang bernar2– sufi kecuali Muslim al Khawwash”.

Aku (al Bayhaqi) katakan: “Sesungguhnya yang dimaksud –oleh Imam Syafi’i–; adalah orang yang masuk dalam kalangan sufi yang hanya mencukupkan dengan “nama” saja sementara dia tidak paham makna intinya, dia hanya mementingkan catatan tanpa mendalami hakekatnya, hanya duduk dan tidak mau berusaha, ia menyerahkan biaya hidup dirinya ke tangan orang-orang Islam, dia tidak peduli dengan orang-orang Islam tersebut, tidak pernah menyibukan diri dengan mencari ilmu dan ibadah,

sebagaimana maksud ucapan Imam Syafi’i ini ia ungkapkan dalam riwayat lainnya”, yaitu riwayat yang telah dikhabarkan kepada kami oleh Abu Abdirrahman as Sullami, berkata: Aku telah mendengar Abu Abdillah ar Razi berkata: Aku telah mendengar Ibrahim ibn al Mawlid berkata dalam meriwayatkan perkataan asy Syafi’i: “Seseorang tidak akan menjadi sufi hingga terkumpul pada dirinya empat perkara; pemalas, tukang makan, tukang tidur, dan tukang berlebihan”. Sesungguhnya, jelas yang dicaci oleh Imam Syafi’i dalam perkataannya ini adalah orang2 sufi –gadungan– dengan sifat-sifat tersebut itu tadi…..

Tambahan:

Dalam hal ini, Imam Al Baihaqi menjelaskan,”Dan sesungguhnya yang dituju dengan perkataan itu adalah siapa yang masuk kepada ajaran sufi namun mencukupkan diri dengan sebutan daripada kandungannya, dan tulisan daripada hakikatnya, dan ia meninggalkan usaha dan membebankan kesusahannya kepada kaum Muslim, ia tidak perduli terhadap mereka serta tidak mengindahkan hak-hak mereka, dan tidak menyibukkan diri dengan ilmu dan ibadah, sebagaimana beliau sifatkan di kesempatan lain.” (Al Manaqib Al Imam As Syafi’i li Al Imam Al Baihaqi, 2/208)

Bahkan Ibnu Qayyim Al Jauziyah menilai bahwa pernyataan Imam As Syafi’i yang menyebutkan behwa beliau mengambil dari para sufi dua hal atau tiga hal dalam periwayatan yang lain, sebagai bentuk pujian beliau terhadap kaum ini,”Wahai, bagi dua kalimat yang betapa lebih bermanfaat dan lebih menyeluruh. Kedua hal itu menunjukkan tingginya himmahdan kesadaran siapa yang mengatakannya. Cukup di sini pujian As Syafi’i untuk kelompok tersebut sesuai dengan bobot perkataan mereka.”

(lihat, Madarij As Salikin, 3/129)

Bahkan di satu kesempatan, Imam As Syafi’I memuji salah satu ulama ahli qira’ah dari kalangan sufi. Ismail bin At Thayyan Ar Razi pernah menyatakan,”Aku tiba di Makkah dan bertemu dengan As Syafi’i. Ia mengatakan,’Apakah engkau tahu Musa Ar Razi? Tidak datang kepada kami dari arah timur yang lebih pandai tentang Al Qur`an darinya.’Maka aku berkata,’Wahai Abu Abdillah sebutkan ciri-cirinya’. Ia berkata,’Berumur 30 hingga 50 tahun datang dari Ar Ray’. Lalu ia menyebut cirri-cirinya, dan saya tahu bahwa yang dimaksud adalah Abu Imran As Shufi. Maka saya mengatakan,’Aku mengetahuinya, ia adalah Abu Imran As Shufi. As Syafi’i mengatakan,’Dia adalah dia.’”

(Adab As Syafi’i wa Manaqibuhu, hal. 164)

Imam Syafi’i ~rahimahullah menyampaikan nasehat (yang artinya) ,”Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat) dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat) tapi tidak mau menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat), maka bagaimana bisa dia menjadi baik (ihsan)?”

[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]

BAIT YANG HILANG DARI DIWAN IMAM SYAFI’I !

فقيها و صوفيا فكن ليس واحدا * فإني و حـــق الله إيـــاك أنــــصح
فذالك قاس لم يـــذق قـلــبه تقى * وهذا جهول كيف ذوالجهل يصلح

Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan
juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.
Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu.

Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf,
maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan takwa.
Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?

[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]

COBA DOWNLOAD DARI :

http://www.almeshkat.net/books/open.php?cat=17&book=16

MAKA KALIMAT DI ATAS SUDAH HILANG !
BANDINGKAN DENGAN TERBITAN BEIRUT DAN DAMASKUS:

Dar al-Jil Diwan (Beirut 1974) p.34
Dar al-Kutub al-`Ilmiyya (Beirut 1986) p.48

Bahkan terbitan Dar el-mareefah juga dihilangkan:

http://www.4shared.com/file/37064910/c3ad321/Diwan_es-Safii.html?s=1


                   
Penggunaan Dalil Qoul Asy-Syafi'ie dari Al- Manaqib Al Imam As Syafi’i li Al Imam Al Baihaqi, 2/207) jga pernah dibawakan Oleh Ustadz Firanda As-Salafi Al-Wahhabi
                   

Kesimpulan:

Jangan Mudah Kita Terprovokasi Wahhabi yg Suka Memalsukan Kitab dan Menukil Dalil per Bait padahal dibait lain ada penjelasannya. Sudah Wajar kalau ANAK TK memotong Ayat

"Fawaylul Lil Musholliiin" (Celakalah bagi Orang2 yg SHolat) [Qs.Al-Maa'uun]

dan mengartikan Bahwa Orang2 SHolat adalah Celaka tanpa melihat ke Ayat selanjutnya. inilah yg membuat ana Keluar dari AQIDAH WAHHABI. yg Dulu FANATIK, sekarang PHOBIA. yg dulu PENDUKUNG, sekarang PENENTANG.

Sabtu, 30 Maret 2013

MENGAGUNGKAN NABI MUHAMMAD Shollallahu 'Alaihi Wasallam

AGUNGNYA MAULID Nabiullah Muhammad 'ALaihi Sholatu Wasallam:


Artinya:
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan Rahmat-Nya{Ya'ni Nabi Muhammad}, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan" {Qs.Yunus:58}

ROSULULLAH ADALAH ROHMATAN LIL 'ALAMIN sesuai FIRMAN ALLAH:

"Wamaa Arsalnaka Illa Rohmatan Lil 'Alamin"
=Tidak akan Aku Utus ENgkau Kecuali Sebagai Rohmat Semesta Alam=

PERINTAH MEMULIAKAN DAN MENGAGUNGKAN NABI MUHAMMAD SAW dan ROSUL2 ALLAH Lainya:

"falladziina aamanuu bihi wa'azzaruuhu wanasharuuhu wattaba'uun nuuralladzii unzila ma'ahu ulaa-ika humul muflihuun"


Artinya:
Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. {Qs.Al-A'raaf: 157}


Artinya:
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar
{Bukti Kebesaran} ALLAH, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati {Qs.Al-Hajj: 32}


"waman yu'azhzhim hurumaatillaahi fahuwa khayrun lahu 'inda rabbihi"

Artinya:
Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Rabb-nya {Qs.Al-Hajj: 30}

Sering2lah memBaca Kitab2 Sirah Nabawiyah seperti Kitab Sama'il Muhammadiyyah {IMAM TIRMIDZI} jga Kitab2 Maulid Seperti Barzanji, AL-Malik, Diyya'ul Ulami, Simthudduror, Ad-Dibaa'i, dll, karena ALLAH BERFIRMAN:



Artinya:
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. {Qs.Yusuf: 111}

Diriwayatkan Oleh AL-Imam Abdurrozaq dengan Sanadnya yg Sampai Kepada Sayyidna Jaabir ibn ABdillah AL-Anshory, Bahwasanya Ia Pernah Bertanya:

"Qultu: Yaa Rasulallah! Bi Abiy wa Ummiy, Akhbirni 'An Awwali Syai'in Kholaqohullahu Qoblal Asy.yaa'"

Aku Bertanya: Wahai Utusan ALLAH, Dengan {Menyebut Nama} Bapak, ibuku. Beritahukan Aku Tentang Sesuatu Yg Paling Pertama ALLAH CIptakan Sebelum yg Lain!!

Rosulullah SAW Menjawab:

"Yaa Jaabir! Innallaha Kholaqo, Qoblal Asy-yaa-i Nuuro Nabiyyika Muhammadin SAW Min Nuurih"

=Wahai Jababir!! Sesungguhnya ALLAH Menciptakan Cahaya NabiMu Muhammad SAW dengan Cahaya-Nya Sebelum yg Lainya=

Dan Dari Sayyidna Abi Hurairoh,
Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam Bersabda:

"Kuntu Awwalan Nabiyyina Fil Kholqi, Wa AKhirohum Fil Ba'ts"

=Aku dari Kami Para Nabi adalah yg Pertama Diciptakan, Namun Terakhir dalam Risalah KeRosulan=

AL-Habib Ali Ibn Muhammad ibn Hussein Al-Habsyi dalam Kitabnya MAULID SIMTHUDDUROR Membenarkanya dan Berkata:

"Fa Nuurul Haadzal Habib Awwalu Makhluqin Baroza Fil 'Alam"

=Maka Nur Kekasih Inilah yg Pertama Muncul di Semesta 'ALam=

Dalam Hadit's Qudsi ALLAH Sendiri Menegaskan Kalau Alam Semesta, Langit & Bumi Beserta Isinya adalah Untuk Nabiullah Muhammad 'Alaihis Sholatu Wasallam,

Masih Brani Engkau Katakan Kalau Rosulullah Manusia Biasa seperti KITA???????

"ALLAHUMMA SHOLLI WASALLIM ASYROFAS SHOLAATI WA TASLIIM, 'ALAA SAYYIDINA WA NABIYYINA, MUHAMMADINIR RO'UUFIR ROHIIM"

=Yaa ALLAH !! Limpahkan Semulia2nya Sholawat Serta Salam Kepada Junjungan Dan Nabi Kita Muhammad SAW yg Begitu Penyantun dan Penyayang=